MAKALAH
BAHASA INDONESIA
TENTANG PENTINGNYA KEAMANAN, KESELAMATAN
DAN KESEHATAN
SERTA BERMORAL
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliyah
bahasa indonesia
DI SUSUN OLEH :
SAEPUL MAARIP
KATA
PENGANTAR
Puji syukur marilah kita
panjatkan kehadirat illahi robbi Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayahnya
sampai saat ini kita semua masih diberikan nikmat sehat mallafiat.
Solawat serta salam
semoga tercurahkan kepada baginda penuntun umat yakni nabi besar muhammad SAW.
Beserta, keluarga, sahabat, dan tidak lupa pula kepada kita semua sebagai
umatnya.
Ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnyasaya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini saya buat
untuk memenuhi salah-satu tugas mata kuliyah bahasa indonesia, dengan harapan
dapat meningkatkan kinerja dan kemampuan tenaga pendidik khususnya dilingkungan
kita.
Akhir kata saya mohon
maaf yang sebesar-besarnya apabiala dalam pembuatan makalah ini, masih terdapat
kekurangan dan banyak kesalahan karena
saya masih dalam tahap belajar.
PENDAHULUAN
Bahasa indonesia
merupakan pendidikan untuk membantu perkembangan anak dalam pendidikan untuk
dapat mengetahui apa arti alam makna bahasa indonesia agar dapat bermanpaat
bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang pribadi dan sebagai angota masyarakat
Oleh sebab itu saya berpartisipasi dalam perkembangan ilmu dan
keterampilan yang dapat merangsang untuk memiliki kelengkapan aktipitas dalam
belajar
Dengan menghadapi dan menjadikan bahasa
indonesia untuk membuka pola pikir yang dapat menunjukan aspirasi modern pada
jaman globalisasi
Serta pengembangan yang di angkat dari keadaan
yang sebenarnya semoga di perkirakan
dapat di terima oleh masyarakat
Ketertiban beberapa aspek ini dapat
merangkai ide. Yang berkopetensi sehingga makalah ini tersusun dengan
sistematis yang meliputi uji pendalaman materi dalam pendidikan bahasa
indonesia
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR
2. PENDAHULUAN
3. DAFTAR ISI
4. KEAMANAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN
5. PENTINGNYA MORAL
DALAM KEHIDUPAN
JAMINAN KEAMANAN, KESELAMATAN, DAN
KESEHATAN BAGI WANITA PEKERJA
Selama
ini jaminan keamanan, keselamtan bagi wanita pekerja yang diberikan oleh
perusahaan sama saja dengan yang di berikan kepada pria. Padahal kondisi fisik,
psikologis,dan sosial seorang wanita pekerja jelas berbeda dengan pria.
Hormon-hormon wanita menyebabkan fisik wanita lebih halus. Pertumbuhan
perlengakapan tubuh kewanitaan dan jaringan lemak yang terdapat pada
tempat-tempat tertentu pun tidak dimiliki oleh pria. Karena itu, sebaiknya
wanita tidak melakukan pekerjaan di luar batas kemampuan jasmaninya. Bila
bekerja diperusahan pun harus di perlakukanberbeda dengan pria.
Bila
bidang pekerjaan pria dan wanita sama,menyamakan jam kerja pada kedua golongan
tenaga kerja itu jekas kurang tepat, sekarang masih banyak perusahan yang memberikan shif kerja
yang sama antara pria dan wanita. Karena itu, masih banyak kita saksikan tenaga
kerja yang berangkat kerja malam dan pulang pagi hari. Tenaga kerja yang
berangkat malam hari sampai pagi hari mempunyai pengaruh yang kurang baik bagi
rumah tangganya, baik dalam kaitannya
dengan suami dan anak-anak. Bagi mereka yang belum menikah, pengaruh negatif
itu terutama dari segi pergaulan dan kesusilaan.
Salah
satu hal yang sering menjadi permasalahan
pada tenaga kerja wanita adalah masa haid, bila haid itu normalsebenarnya
tidak akan berpengaruh terhadap pkerjaan. Namun, yang sering menimbulkan
kesulitan adalah bila haid itu tidak normal, yakni haid yang diikuti rasa
sakit. Dalam hal ini perusahaan seharusnya memberikan cuti haid.artinya, tidak
da pemotongan atau pengurangan gaji karena hal tersebut.
Selain
haid, wanita juga mengalami kehamilan. Kondisi hamil dan tidak hamil tidak
dapat disamakan.meskipun tetap menduduki pos atau bidang pekerjaan wanta.
Tenaga kerja yang hamil memerlukan pembatasan atau keringan yang berkaitan
dengan kesehatan, keamanan maupun keselamtan.
Pada
wanita hamil terutama setelah triwulan kedua titik berat badan telah bergeser,
sehingga badan kurang stabil. Karena tu, perlu dipertimbangkan untuk tidak
memberikan pekerjaan yang memaksanya untuk berdiri atau bekerja di tempat yang
datar, memnjat, mengangkat, dan melakukan gerakan memajangkan badan atau meraih
sesuatu yang mengaakibatkan kehilangan keseimbanga. Konsentrasi udara dari
bahan-bahan yang menggangu kesehatan juga harus mendapatkan perhatian,
Pada
saat bekerja, kebiasn bepakayan, model rambut, dan sebagainya juga harus mendapatkan
perhatian jangan samapai terjadi kecelakaan kerja oleh hal-hal tersebut.
Terutama bila wanita bekerja pada mesin berputar, maka untuk mengurangi risiko
kecelakaan wanita tidak memakai pakaian yagn terlalu longgar. Lebih sesuai bila mereka
memakai celana panjang, rambut harus ditutup dan di poting pendek untuk
menghindari tertarikoleh mesin yang bergerak.
PENTINGNYA DIDIKAN MORAL AGAMA
SEJAK KECIL.
Kebebasan bagi para
sekarang di artikan sebagai ikatan-ikatan yang berlaku pada masyarakat (norma).
Norma itu, norma agama, norma susila,kesopanan maupun norma hukum.
Mereka itu cendrung
mengikuti kultur barat.padahal kultur barat tidak sesuai dengan kultur bangsa
kita maupun norma-norma agama. Misalnya, mereka berpakaian sangat minim, mabuk-mabukan, judi, pesta pora
yang tak ada gunanya. Semua itu seringkali bermuara pada tindak kriminal.
Mengapa remaja kita
cendrumg bertindak demikian? Banyak kemungkinan penyebabnya. Beberapa
penyebabnya, antara lain:
Kondisi remaja sendiri
yang masih labil,timbulnya keinginan mandiri dengan semau gueyanya, lebih
percaya pada teman sebayanya, mulai mengidolakan tokoh,tidak mau dietesi
lagi,dan lain sebagainya. Semacam itu bila tidak mendapatkan arahan yang baik
dan bijak maka dampaknya seperti yang telah tersebut di atas.
Nah, apa yang bisa untuk
mencegah seperti hal-hal diatas? Salah satunya adalah dengan pendidikan moral
agama sejak dini.mengapamoral agama? Agama mempunyai peranan penting, tidak
berubah oleh perubahan tempat dan waktu, agama bersifat universal. Artinya
nilai-nilai moral yang diambiltetap berlaku dimana saja, tidak terpengaruh oleh
budaya masyarakat tertentu.
Keberhasilan sangat
ditentukan oleh penddikan dan pengalaman yang dilaluinya sejak kecil. Rasanya
lebih susah menanamkan moral agama saat mereka sudah dewasa. Memberi ajaran
waktu kecil bagai menulis diatas kaca. Tentu hal itu akan lebih
membekas.memberi ajaran pada waktu dewasa
bagai menulis diatas air. Tentu hal itu mudah hilang.
Sekali lagi, dekadensi
moral remaja yang menggelisahkan semua piha, baik orang tua, guru, ulama maupun
masyarakatdapat diantisipasi melalui pendidikan agama sejak kecil. Di samping
itu, sarana-sarana penyebabdekadensi moral remaja itupun semaksimal mungkin
dapat dikurangiatau kalau dapat dihilangkan sama sekali.
KESIMPULAN
Selama ini jaminan
keamana, keselamatan dan kesehatan bagi wanita pekerja yang di berikan oleh
perusahaan sama saja yang di berikan kepada pria. Padahal kondisi fisik,
psikologis,dan sosial hormon-hormon wanita menyebabkan fisik wanita jelas
berbeda dengan pria karena itu, sebaiknya wanita tidak melakukan pekerjaan
diluar batas kemampuan jasmaninya. Bila bekerja di perusahaan pun harus di
perlakukan berbeda dengan pri.
FAKTOR-FAKTOR
PENGARUH PERKEMBANGAN ANAK
(Disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perkembangan peserta didik)
PERKEMBANGAN
ANAK DIDIK
Disusun oleh
:
1. taufik
2. bedi
3. abdul manaf
4. saeppul maarip
5. empud mahpudi
6. burhanudin
7. herman
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
KEPENDIDIKAN 2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat ilahi robbi
Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayahnya sampai saat ini kita semua masih
diberikan badan, iman, dan islam.
Shlalawat beserta salam semoga tercurahkan kepada baginda
penuntun umatnabi besar mukhammad saw. Beserta keluarga, sahabat dan dan tidak
lupa pula kepada kita semua sebagai umatnya.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penyusun sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini, yang
namanya tidak dapat kami sebutkan satu persatunya.
Makalah ini penyusun buat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah perkembangan peserta didik, dengan harapan dapat meningkatkan
kinerja dan kemampuan tenaga pendidik khususnya di lingkungan ciomas.
Akhir kata penyusun mohon maafyang sebesar-besarnya apabila
dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan ,
karena penyusun masih dalam tahap belajar.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan
usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensial anak
agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang pribadi dan sebagai anggota masyarakat. Agar
usaha pendidikan dapat berjalan dengan baik, maka masalah pendidikan tidak
tergantung baiknya program-program yang telah di susundan tersedianya peralatan
pendidikan yang lengkap serta tersedianya tenaga pengajar yang terdidik.
Salah satu faktor yang
tidak kalah pentingnya dalam usaha pendidikan adalah anak didik itu sendiri,
karena anak didik itulah yang pada akhirnya yang dijadikan sasaran dan di
bentuk untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah di canangkan. Oleh karena
sasaran didik itu adalah manusia yang masih dalam taraf perkembangan maka kita
juga perlu mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangannya.
DAFTAR ISI
1 KATA PENGANTAR
2. PENDAHULUAN II
3. DAFTAR ISI III
4. FAKTOR-FAKTOR TERHADAP
PERKEMBANGAN ANAK
5. PANDANGAN NATIFISME
6.. PANDANGAN NATURALISME
7. PANDANGAN EMPIRISME
ATAU NATURALISME
8. PANDANGAN KONVERGENSI
ATAU INTERAKSIONISME
9. REFERENSI
Faktor-Faktor Pengaruh Perkembangan Anak
Untuk mengetahiu
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak didik, kita hendaknya
berpaling kepada sejumalah tori atau pandangan yang telah di catuskan oleh
berbagai ahli. Sebenarnya bnayak pandangan yang mengemukakan tentang
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Pandangan-pandangan
yang ada nampaknya dipengaruhi oleh dasar filsafat dari masing-masing ahli
dalam hakikat anak. Dari berbagai pandangan atau teori yang ada pada dasarnya
ada empat pandangan yang dapat digunakan untuk mengkaji faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi perkembagan anak.keempat pandangan itu adalah:
1. pandangan nativisme
2. pandangan empirisme
3. pandangan naturalisme
4. pandanagan
interaksionisme
1.
Pandangan
Nativisme
Para
ahli yang mengikuti pandangan narivismeini berp[endapat bahwaperkembangan
individu itu semata-mata di tentukan oleh faktor-faktor yang di bawa semenjak
lahir salah satu tokoh yang menganut teori naivsmeini adalah schopainheuer,
serang filsuf dari jerman yang hidup pada tahun1788-1880.
Schopenheuer
berpendapat bahwa bayi itu lahir sudah dengan pembawaan baik dan pembwaan
buruk. Oleh karena itu, menurutnya bahwa hasil akhir pendidikan di tentukan
oleh anak itu sendiri. Penganut pandangan nativisme ini juga berpendapat bahwa
lingkungan sekitar tidak ada artinya sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam
mempengaruhi perkembangan anak.
Pandangan
nativisme ynag menekankan kepada peranan utama dalam perkembangan anak adalah
pembawaan anak sejak lahir, itu juga ada benarnya. Memang sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari bahwa anak mirip dengan orang tuanya, secara fisik,
anak juga mewarisi bakat-bakat yang ada pada orang tuanya. Tetapi bawaan itu
bukanlah merupakan satu-satunyafaktor yang menentukanperkembangan akhir seorang
anak.
Pandangan
nativisme yang menenkankan kepada peranan utama dalam perkembangan anak adalah
pembwaan yang dibawa seejak lahir, itu juga dibawa pada benarnya. Memang sering
kita jumpai kehidupan seehari-hari bahwa anak mirip denagan orang tuanya.
Secara fisik, anak juga mewarisi bakat-bakatyang ada pada orang tuanya. Tetapi
bawaan itu bukanlah merupakan salah-satunya faktor yang menentukan bawaan
akahir sorang anak.
2
Pandangan Naturalisme
Pandangan
yang ada kesamaan dengan pandangan natvisme adalah pandangan natralisame .
pandangan ini di pelopori oleh seorang filsuf perancis bernama JJ. Rousseau.
(172-1778). Berbeda dengan schopenheur, rousseau berpendapat bahwa semua anak
yang baru lahir mempunyai pembawaan baik dan tidak ada seorangpun yang lahir
dengan pembawaan buruk.
Namun
pembawaan baik itu akan menjadi rusak karena pengaaruh lingkungan. Rousseau
juga berpendapat bahwa pendidikan yang dii berikan orang dewasa dapat merusak pembawaan
anak yang baik itu. Pandangan naturalisme tidak memandang penting pendidikan.
Pada
pokoknya pandangan ini tidak memerlukan sistem pendidikan yang di rencanakan
dan pelaksanaannya penuh dengan tindakan yang selalu dibuat-buat. Pandangan ini
sudah lama di tinggalkan sebab pada kenyataanya pendidikan mampu membawa anak
mampu kearah yang diharapakan.
.
3.
pandangan ennvirisme atau environtelisme
Penganut
pandangan ini menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung pada lingkungan,
sedangkan pembawaan tidak di pentingkan sebab waktu lahir seorang anak masih
bersih. Pengalam yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari
dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Sedangkan itu dapat berasal
dari alam bebas maupun dapat diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk program
pendidikan.
Tokoh
perintis pandangan ini adalah flsuf nggris bernama john locke (1632-1704). john
locke mengembangkan teori yang terkenal dengan teori “tabula rasa” yang
berpendapat bahwa anak lahir di dunia bagaikan kertas putih. Oleh karena
linngkungan (environmen) anak memperoh pengalaman empiric,dan pengalaman
empiric inilah menurut pandangan iniyang berpengaruh besar dalam menentukan
perkembangan anak.
Menurut
pandangan envirisme atau environtalisme pendidik peranan yang sangat penting
sebab pendidik akan dapat menyediakan lingkungan yang di kehendaki.
Pandangan
ini juga nampaknya berat sebelah sebab hanya mementingkan lingkungan dan
pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Sedangkan kemampuan dasar anak yang dibawa
sejak lahir dianggap tidak ada. Menurut kenyataan dalam kehidupan sehari-hari,
kita dapatkan anak yang berhasil dalam stadinya meskipun lingkungan sekitarnya
tidak mendukung. Keberhasilan ini di sebabkan oleh adanya kemampuan dari dalam
anak itu sendiri. Dengan kemampuan yang berupa kecerdasan atau kemaun keras,
anak beerusaha mendapatkan lingkungan yang dapat mengembangkan bakat atau
kemampuan yang telah ada dalam dirinya.
2.
pandangan
konpergensi atau interaksionisme
sesuai
dengan namanya, pandangan konvergensi berusaha ingin menyatukan
pandangan-pandangan yang telah dikemukakan didepan. Tokoh utama perintis
pandangan ini adalah william stern ( 1871-1993 ). Dia adalah serang ahli
pendidikan bangsa jerman. Dia berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan kedunia
sudah di sertai pembawaan baik maupun buruk. Para ahli yang menganut pandanagan
ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan
maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting.
Peranan
ini tidak memisahkan peranan faktor satu dengan fator yang lain. Bakat yang di
bawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tampa adanya dukungan
lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya,lingkungan baik
tidak dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau dengan diri anak
tidak terdapat bakat yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan yang di
harapkan.
Berdasarkan
pendangan konvergensi itu, william stern membuat suatu kesimpulan bahwa hasil
pendididkan itu bergantung dari pembawaan dan lingkungan, dan di gambarkan
sebagai kedua garis yang bertemu pada suatu titik.
Karena
pandangan konvergensi yang artinya faktor menuju pada satu titik, dalam hal ini
hasil pendididkan dan pandangan interaksionalisme yang artinya interksi antar
berbagai masukan pendidkan yang akan menentukan hasil pendidika, maka dapat
kita buat kesimpulan bahwa :
1.
pendidikan
harus di berikan kepada anak
2.
pendidikan
diartikan sebagai pertolongan yang diberikan kepada anak didik agar dapat
mengembangkan potensi bakat yang baik dan mencegah / menghilangkan potesi bakat
yang tidak baik.
3.
yang
membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan.
Pada
perinsifnya kita sependapat pada teori kenvergensi namun harus di tambahkan
satu hal yang penting dan belum di di sebutkan oleh konvergensi itu sendiri.
Satu hal yang perlu di tamabahkan adalah pandangan bahwa anak tidak boleh di
pandang bersifat fasip atau tidak ada peranannya didalam proses interaksi
antara pendidiakan dan pembawaan. Anak pada waktu di lahirkah dibekali dengan
beraneka ragam kemampuan dan pembawaan, maka pendidik wajib menginsafkannya
bahwa pada mereka terdapat beragam pembawaan yang wajib di ketahui dirinya
sendiri. Dimana ada pembawaan yang baik dan ada pembawaan yang buruk. Ia hidup
dalam suatu lingkungan tertentu dimana dapat di jumpai berbagai pengaruh yang
baik, fan pengaruh yang buruk. Pendidik wajib menimbulkan kesediaan dan
semangat pada anak didik agar dengan kekuatan dan oktoaktifitas sendiri
mengembangkan bakat dan pembawaan yag baik, yang dimilikinya dan meninggalkan
lingkungan yang merugikan karena menghambat perkembangan bakat dan pemmbawaan
yang buruk.
Sebenarnya
istilah penbawaan tidak hanya berupa potensi atau kemampuan waktu lahir saja,
tetapi juga situasi atau kondisi pembawaan
tersebut didalam suatu waktu.
Pendidik
adalah bagian dari lingkungan yang sangat penting peranannya dalam membantu
anak mengembangkan kemampuan potensinya agar dapat bermanfaat bagi kehidupannya
baik secara perorangan maupun sebagai anggota masyarakat, serta kehidupannya
seharu-hari pada saat sekarang ataupun persiapan-persiapan kehidupanya yang
akan datang.
Interaksi
antarapembawaan dan lingkungan ( termasuk pendidikan), ini akan mencapai hasil
yang di harapkan apabila anak sendiri harus memainkan peranan dan partisifasi
yang aktif di dalam mencernakan segala pengalamanyang di perolehnya sebagai
interaksi antara pembawaan yang dimilikinya antara pembawaan yang di milikinya
dengan limngkungan ( termasuk pendidikan) tersebut.
REFERENSI
Ausubel, David P.,,Joseph
D Novak dan Helen Hensia.”EducatinalPsyckologi: A Cognitif View “New york Holt, Reinheart dan Winston 1968.
Martim, William E,, dan Celia
burns Stendler. Child Behavior and Development. New York Har kourt, Brace dan
Word inc. 1959.
Sumadi Suryabroto. Perkembangan individu. Jakarta :
penerbit CV Rajawali. 1982.